Mata merah memang sangat mengganggu. Bukan hanya terasa tidak nyaman, kondisi ini juga dapat mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Namun, mata merah merupakan kondisi yang dapat dicegah dengan menjaga kebersihan serta menghindari sejumlah partikel penyebab iritasi atau infeksi mata.
Mata merah cenderung mengganggu saat beraktivitas seperti berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu, mata merah juga terasa mengganggu bagi penderitanya terlebih jika memiliki sejumlah gejala lain berupa sakit, perih, gatal, berair, bernanah (belekan), atau bengkak sehingga membuat penglihatan menjadi samar. Gejala mata merah juga bisa disertai demam, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri kepala berat, dan gangguan penglihatan. Jika Anda mengalami gejala tersebut segeralah berobat ke dokter spesialis mata.
Penyebab Mata Merah
Mata merah disebabkan pembuluh darah di dasar selaput putih (sklera) mata mengalami pembengkakan. Pembengkakan ini terjadi karena masuknya debu atau partikel asing ke dalam mata, infeksi, alergi, cedera, sering terpapar matahari, dan mata kering.
Berikut ini sejumlah penyebab mata merah, antara lain:
Konjungtivitis. Konjungtivitis adalah salah satu peradangan mata yang paling umum dan menular jika disebabkan oleh virus atau bakteri. Keadaan ini bisa disebabkan oleh infeksi, alergi, atau iritasi. Penyakit ini disebabkan peradangan di konjungtiva, yaitu lapisan yang menutupi bola mata dan permukaan bagian dalam kelopak mata. Hal ini menyebabkan pembuluh darah pada mata membengkak, membuat mata terlihat merah, dan seakan-akan terasa kesat.
Konjungtivitis akibat alergi dapat bergejala mata terasa gatal, berair, bengkak, dan gejala muncul setelah terpapar alergen (zat pemicu alergi). Jika disebabkan infeksi bakteri, gejala dapat disertai mata bernanah, mata nyeri atau gatal, merah dan bengkak. Infeksi virus pada mata sering membuat mata merah, gatal, dan berair. Untuk mencegahnya, hindari faktor pencetus yang dapat menyebabkan mata merah dan gatal misalnya debu, dan janganlah membiasakan diri mengucek atau menggaruk mata.
Mata Kering. Sindrom mata kering terjadi ketika kelenjar air mata tidak memproduksi cukup banyak cairan mata, baik dari segi kuantitas dan kualitas, atau karena terlalu banyak air mata yang menguap ke udara. Ini membuat mata kering dan teriritasi sehingga terlihat merah. Mata kering juga bisa dipicu oleh cuaca panas dan kering atau berangin, penggunaan lensa kontak secara terus-menerus, atau peradangan pada kelopak mata akibat penyakit tertentu seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan penyakit Sjorgen. Faktor risiko terkena mata kering adalah sering terpapar matahari, angin, atau debu, menopause, asap rokok, kekurangan vitamin A, dan pola makan rendah omega 3.
Untuk mengatasi gangguan mata kering ini Anda dapat mencoba memberikan obat tetes mata atau air mata buatan (artificial tears), obat ini dapat dibeli bebas tanpa resep dokter. Gunakan setiap 2-3 jam atau sesuai petunjuk dan cara penggunaan yang tertera pada kemasan atau sesuai anjuran dokter. Kompres air hangat dan membersihkan mata dengan sampo bayi yang lembut juga dapat membantu melumasi mata dan membersihkan mata dari kuman dan debu.
Kelelahan. Terlalu lama bekerja di depan komputer bisa membuat mata lelah, kering, atau justru berair terus-menerus. Selain itu, Anda juga cenderung merasa sakit kepala dan kelelahan luar biasa. Mata berkedip lebih jarang saat Anda bekerja di depan komputer atau TV. Hal inilah yang kemudian membuat mata kering dan merah. Pastikan untuk beristirahat tiap beberapa jam dan teteskan obat mata jika diperlukan supaya mata tetap lembap dan sehat.
Luka. Cedera pada mata, misalnya karena kecelakaan, terpapar benda asing atau zat kimia, goresan kecil yang menyebabkan kornea lecet, baru menjalani operasi, paparan sinar ultraviolet berlebih, atau luka bakar dapat menyebabkan mata merah. Ini terjadi karena pembuluh mata Anda melebar untuk mengalirkan lebih banyak darah ke lokasi cedera sehingga penyembuhan dapat berjalan lebih cepat. Jika pembuluh darah pada mata ikut terluka, pendarahan akan terjadi. Jika ada benda asing yang tidak sengaja masuk dan melukai mata, segera temui dokter agar dapat segera ditangani.
Tips Mencegah Mata Merah
Tidak perlu khawatir, mata merah bukan kondisi serius jika segera ditangani. Infeksi pun dapat terhindari dengan penanganan yang tepat. Dalam banyak kasus, kondisi ini bisa dicegah dengan menjaga kebersihan serta menghindari sejumlah partikel (iritan) pemicu mata merah. Ikuti berbagai tips berikut ini demi mencegah mata merah:
- Hindari faktor pencetus yang dapat membuat mata merah misalnya debu.
- Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih jika melakukan kontak dengan penderita infeksi mata.
- Hentikan kebiasaan mengucek atau menggaruk mata.
- Mengurangi aktivitas yang membuat mata lelah dan menjauhi bahan atau partikel yang mengiritasi mata.
- Membersihkan make-up pada mata jika telah selesai digunakan.
- Menghindari pemakaian lensa kontak terlalu lama dari yang disarankan. Bagi pengguna lensa kontak, bersihkanlah lensa dan ganti lensa sesuai petunjuk di kemasan atau petunjuk dokter. Jangan menggunakan lensa saat tidur, dan hindari pemakaian lensa yang tidak benar.
- Segera mencuci mata dengan air bersih jika mata terkontaminasi partikel asing.
- Jika sering berada di luar rumah atau di daerah yang banyak terpapar sinar matahari, gunakanlah kacamata khusus untuk melindungi mata dari paparan sinar matahari dan benda asing.
Pemakaian obat tetes mata adalah salah satu bentuk pengobatan untuk meredakan mata merah. Setelah diobati, biasanya kondisi mata merah akan berangsur-angsur membaik dalam waktu singkat. Pengobatan mata merah disesuaikan dengan penyebabnya. Jika disebabkan oleh infeksi bakteri maka perlu diberikan antibiotik tetes atau oral sesuai resep dokter. Jika disebabkan oleh alergi, hindarilah faktor pencetus dan dokter mungkin akan memberikan obat pereda alergi seperti antihistamin untuk mengurangi gatal dan radang. Untuk mata merah disertai keluhan mata kering, air tetes mata buatan (artificial tears) adalah pilihan yang tepat.
Jika gejala mata merah disertai rasa sakit, mual, sakit kepala yang parah, penglihatan terganggu atau mata menjadi sensitif terhadap cahaya, terdapat riwayat cedera pada mata atau mata terpapar zat kimia, segera temui dokter. Bagaimanapun juga, jika kondisi ini tidak segera membaik, disarankan untuk menghubungi dokter mata untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.