Ada banyak ciri kacamata tidak nyaman. Ini berupa efek kabur, penglihatan berbayang, sakit kepala, mata lelah dan berair, hingga rasa mual sebagai akumulasinya. Berikut adalah empat faktor penyebab kacamata tidak nyaman.
- Bagian Bingkai
Bagian bingkai kacamata terdiri atas beberapa bagian. Ini meliputi body (area bingkai); gagang/tangkai; dan nosepad (sandaran hidung). Untuk bagian ini, penting bagi Anda menyesuaikan lebar bingkai dengan wajah.
Jika ukuran kacamata lebih kecil dari wajah; maka gagang kacamata bisa menekan bagian samping kepala. Inilah yang menimbulkan rasa tidak nyaman, mulai dari nyeri hingga kebas. Ketidaknyamanan yang sama juga terjadi, bila ujung gagang menyangkut di belakang telinga. Sementara itu, bagian ujung gagang yang terlalu bengkok bisa menekan tulang di belakang telinga; sehingga bisa saja menimbulkan nyeri, hingga efek kemerahan.
Adapun gagang kacamata dan lensa yang berat juga bisa menekan batang hidung. Apalagi jika nosepad (sandaran hidung) berbahan keras. Sebagai solusi, Anda bisa menggunakan kacamata yang pas dengan ukuran wajah; memiliki per di ujungnya; lensa berbahan plastik; serta nosepad yang berbahan lem.
- Lensa
Dalam lensa, dikenal istilah vertex distance, sebagai jarak yang dihitung dari rim ke mata. Jika rim terlalu dekat ke mata, minus akan bertambah dan plus akan berkurang. Hal yang sama berlaku sebaliknya. Di sini, usahakan agar vertex distance sepanjang 12 mm untuk orang Asia dan 14 mm untuk orang non-Asia.
- Penyakit Bawaan
Salah satu faktor penyebab ketidaknyamanan pada kacamata, yakni penyakit bawaan pada manusia. Ini mencakup mata juling, baik yang phoria maupun tropia. Selain itu, iritasi maupun peradangan pada mata juga akan membuat para penggunanya merasa tidak nyaman.
- Resep Kacamata yang Salah
Secara umum, seseorang butuh waktu sekitar tujuh hari atau lebih untuk beradaptasi dengan kacamata barunya. Namun, jika Anda membutuhkan waktu lebih dari itu dan terus saja merasakan pusing; ada kemungkinan resep kacamata justru yang tidak akurat.